From under the sun
Two plastic hearts with nowhere to run
"Mungkin nggak aku lebih dekat sama kamu lebih dari ini?"
"Enggak juga kok Kak, baru 15 menit. "
Ya, ini gunanya sahabat, selalu ada disaat kita butuh.
Two plastic hearts with nowhere to run
"Mungkin nggak aku lebih dekat sama kamu lebih dari ini?"
----- Flashback -----
"Fa, mau kemana?", tanya Chesi ke gue.
"Gue ada urusan bentar Ches, loe pulang duluan aja ya. Bye", jawab gue sambil buru - buru lari dari Chesi, berharap dia gak bertanya apapun juga.
Iya, gue emang bener-bener ada urusan yang gak boleh seorangpun tau, termasuk Chesi, sahabat gue sejak gue masih duduk di bangku SMP. Gue yakin Chesi pasti curiga karna gue main rahasia-rahasiaan gini. Dan gue yakin Chesi pasti marah kalau tau alasan sebenarnya gue duduk disini, di bangku taman belakang sekolah, hanya buat nemuin seorang kakak kelas yang gak asing buat Chesi. Yup, namanya Adi, cowok yang sudah setahun lebih ditaksir Chesi.
Sudah 15 menit gue nunggu, tapi Adi masih belum datang. Sial, tau gini mending gue pulang bareng Chesi daripada harus nunggu.. nah, itu dia! Dari jauh gue liat cowok tinggi dengan postur tubuh atletis lengkap dengan seragam yang masih rapi, bertolak belakang banget sama Chesi yang hobinya pake seragam DMBK alias depan masuk belakang keluar.
"Hei Fa, sorry telat. Udah lama ya?" Tanya cowok keren satu ini. Ah sial, kenapa juga dia harus senyum, perempuan mana coba yang tahan sama lesung pipinya itu.
"Enggak juga kok Kak, baru 15 menit. "
"Oh, haha. Chesi nggak tau kan, Fa?"
"Iyalah Kak, sesuai permintaan Kakak! hehe. Ada apa sih emang? Pasti ada hubungannya sama Chesi ya?" , tebak gue asal.
"Huu, soktau. Fa, kamu masih suka sama Farid?". Sontak pertanyaan Kak Adi gue sangkal keras-keras. Gila, Farid udah dua-in gue dan sekarang dia nanya apa gue masih suka sama Farid? Nope!
"Udah deh Kak, to the point aja ada apa. Jangan bahas tentang Farid lagi."
----- End of Flashback -----
"Mungkin nggak aku lebih dekat sama kamu lebih dari ini?" WHAT???
"Haha, deket gimana kak?"
"Yaa, jadi seseorang yang special buat kamu"
"Kakak kan emang udah special. Kakak tuh cowok yang bisa bikin sahabat aku, Chesi, jatuh cinta selama setahun lebih. Itu artinya Kakak juga sahabat buatku."
"Bukan, aku maunya ya lebih dari itu. Misal, jadi pacar kamu gitu. Aku udah tau kok dari dulu kamu emang suka sama aku, bukan bermaksud sombong tapi, ya emang itukan faktanya yang aku tau."
"Tapi Kakak tau kan Chesi itu suka banget sama Kakak, dan aku gak mau kehilangan Chesi hanya karna aku jadian sama Kakak."
"Kita bisa backstreet kan, bukan masalah kok kalo kita emang serius mau jalani ini."
Ini, dilema banget buat gue. Gue tau sejak awal gue emang gak boleh suka sama gebetan sahabat gue. Gue harusnya percaya sama insting gue kalo Kak Adi emang punya rasa khusus ke gue. Gue gak seharusnya gini, gue gak boleh ngecewain Chesi. Gue gak bisa terus-terusan bohongin Chesi dan bikin dia sedih...
"Fa, kok bengong?", suara Kak Adi lagi-lagi membuyarkan khayalan gue.
"Maaf Kak, aku emang suka sama Kakak, tapi aku gak boleh ngecewain Chesi terus-terusan. Chesi sahabatku Kak, dia lebih dari permata buatku. Kalau Kakak emang suka sama aku, berarti hal yang paling benar buat Kakak lakuin yaitu.. Kakak harus jauhin aku. Maaf Kak, aku pamit", tegasku panjang lebar dan segera mengambil langkah panjang untuk menjauh dari Kak Adi.
Dari jauh kudengar suara Kak Adi memanggilku. Tapi aku sudah tak perduli, aku memang suka Kak Adi, tapi persahabatan diatas segala-galanya. Gue putuskan, gak boleh ada lagikebohongan antara gue dan Chesi.
"Ches, elo di rumah? Gue kesana sekarang, banyak hal yang mau gue ceritain ke elo."
Ini gunanya sahabat, yang selalu bisa nerima loe apa adanya, yang belum tentu bisa loe dapatkan dari seorang pacar.
Dan, ini gunanya sahabat, untuk saling berbagi agar kalian saling melengkapi.
Bye Kak Adi, love you as a secret admirer is more than enough for me. Thanks for everything
Me and you, living under a paper moon
'Cause real life just isn't right
Inspirated by:
A
BCNS.
Under A Paper Moon - All Time Low
No comments:
Post a Comment